Halaman

Kamis, 06 Juni 2013

tips sukses Meningkatkan Motivasi Belajar





1.   Bergaullah Dengan Orang - orang yang Senang Belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat Anda pun  gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik  dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau  sedang melanjutkan pendidikannya atau dengan orang yang mendapat penghargaan atas sebuah  prestasi.
Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada Anda. Seperti halnya analogi orang  yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika Anda bergaul  dengan tukang pandai besi, maka Anda pun turut dapat bau bakaran besi, dan jika bergaul  dengan penjual minyak wangi, Anda pun akan dapat harumnya minyak wangi.

2.  Belajar Apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Anda bisa belajar tentang berbagai -keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
3. Belajar dari Internet
Anda bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang  senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang Anda bertukar pendapat, pikiran,  dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris,  Anda bisa masuk ke milis :

4.  Bergaullah dengan Orang - orang yang Optimis & Selalu Berpikiran Positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Anda akan  tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang  atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

5.  Cari Motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani  hidup. Misalnya: teman, guru atau pelatih. Anda pun bisa melakukan hal  serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan  atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

Senin, 03 Juni 2013

Hasil Pleno Workshop Pendidikan Profesi Konselor Surabaya

Hasil Pleno Workshop Pendidikan Profesi Konselor Surabaya, 28-29 Maret 2009 di Hotel Satelit Surabaya Pemikiran-pemikiran yang dihasilkan dari Pertemuan Kajur/Kaprodi Bimbingan dan Konseling se Indonesia mengenai penyelenggaraan Pendidikan Profesi Konselor. Butir-butir pokok yang diusulkan terdiri atas:
1. Tujuan 
2. Input (mahasiswa) 
3. Kurikulum 
4. Proses Pembelajaran 
5. Dosen PPK 
6. Guru pembimbing 
7. Evaluasi
8. Penyenggara 

Pertama: 
Tujuan penyelenggaraan PPK Secara umum, tujuan PPK: 
Menghasilkan konselor yang mampu menyelenggarakan layanan profesi bimbingan dan konseling dalam. Rumusan tersebut perlu dijabarkan menjadi tujuan-tujuan khusus. 

Kedua: 
Input (calon mahasiswa PPK) Input atau calon mahasiswa PPK adalah Lulusan S1 BK (telah diatur dalam Permen Diknas) 

Ketiga: 
Kurikulum PPK Atas dasar pengalaman penyelenggara PPK dan Pendidikan dalam kerangka sertifikasi guru dan usulan dari ABKIN serta masukan dari peserta workshop: Struktur Kurikulum yang diusulkan temu Surabaya: 38 sks 
1. Asesmen dan pemahaman individu 6 sks
2. Pengembangan dan Evaluasi Program BK 6 sks 
3. Teknik-teknik konseling individual 8 sks 
4. Teknik-teknik BK Kelompok 6 sks 
5. Bimbingan klasikal 6 sks 
6. Pengembangan Media BK 4 sks 
7. Penelitian Tindakan (Kelas) 2 sks 

Keempat: 
Proses Pembelajaran: Model Experiential Learning, dengan pengalaman belajar terdiri atas kesempatan melakukan observasi, latihan terbatas, latihan tersupervisi, dan latihan mandiri. 

Kelima: 
Dosen PPK. Secara ideal pendidik PPK berpendidikan S1 BK dan S2 BK. Namun kenyataan menunjukkan bahwa banyak perguruan tinggi yang belum siap dengan keadaan ideal tersebut, maka sebagai upaya treansisi dilakukan upaya penyesuaian-penyesuaian dengan format yang dusah disiapkan. Program penyesuaian ini se bagai masa transisi sampai dengan 5 (lima) tahun. 

Keenam: 
Konselor Pamong Idealnya konselor (pamong): 
(1) diutamakan yang telah berprofesi konselor, namun bila di sekolah mitra belum ada, bisa ditoleransi dalam waktu transisi ini: 
(2) guru pembimbing yang telah tersertifikasi, atau 
(3) guru bimbingan dan konseling. Peran konselor pamong yang diusulkan adalah melakukan asesmen kinerja mahasiswa dan melaporkan hasilnya bagi dosen pembimbing untuk pengambilan keputusan nilai akhir mahasiswa. 

Ketujuh: 
Evaluasi Perlu ndikembangkan instrument penilaian yang sesuai dengan model experiential learning. Instrumen tersebut terdiri atas instrujmen pengamatan diri atau refleksi diri, pengamatan konselor pamong, dan dosen pembimbing. Sementara itu, penilaian diklakukan oleh dosen pembimbing. Merujuk pada Permen Diknas no 8/2009 tentang PPG Prajabatan: penilaian dilakukan dengan ujian kinerja yang melibatkan ABKIN. 

Kedelapan: 
Penyelenggara LPTK yang menyelenggarakan adalah Prodi BK terakreditasi minimal B. Prosedur pengusulan: LPTK mendapat rekomendasi dari ABKIN mengusulkan ke pemerintah (Pengalaman dari PT tertentu ditanya oleh direktorat jendral tentang rekomendasi dari organisasi profesi ketika mengusulkan pembukaan program profesi) Memiliki sekolah mitra, min akreditasi B.